Sebelum kita menjawab pertanyaan di judul, terlebih dulu saya akan menampilkan data-data yang menunjang:
 |
Diambil dari Lembaga Sensus Amerika Serikat |
 |
Diambil dari arsip PBB Bagian Ekonomi dan Kebijakan Sosial |
Pada grafik pertama, ditunjukan bahwa, populasi total dunia kian lama kian naik dan cenderung tidak turun, dan ini dikuatirkan menjadi penyebab utama ketidak-berlanjutan. Sehingga dapat kita perkirakan di 100 tahun lagi betapa banyaknya jumlah populasi dan kepadatan manusia di seluruh dunia. Grafik kedua lebih lahgi menunjukkan hubungan antara populasi dengan lingkungan.
Cara mudah mengukur besarnya dampak overpopulasi manusia di bumi dengan dampaknya terhadap lingkungan adalah menggunakan persamaan IPAT dan SI. Brikut saya akan tampilkan kedua persamaan tersebut:
 |
Diambil di http://1.bp.blogspot.com/-HrH_Ik7NR5c/VH1ZpG9fUJI/AAAAAAAAACA/ryZyhpoSeUQ/s1600/IPAT_Equation.png |
 |
Diambil dari video Sustainable and Overpopulation diproduksi oleh OCE Atlas digital media di University of Illionis Urbana
Persamaan kedua yaitu Sustainable Impact merupakan persamaan yang lebih spesifik dari IPAT, tetapi pada prinsipnya adalah IPAT. Ada 4 faktor yang mempengaruhi yaitu Dampak (I), Populasi (P), Konsumsi per orang (A), Perkembangan Teknologi (T).
Kedua persamaan tersebut menunjukkan adalanya keterkaitan antara bertambahnya populasi maka bertambah juga dampak. Bertambahnya konsumsi per orang yang disebabkan naiknya pendapatan, paham konsumerisme, dll, juga akan menyebabkan bertambahnya dampak. Tetapi jika tercipta dan tersebar luasnya teknologi yang ramah lingkungan, maka dampaknya akan berkurang.
Kenapa kita menaruh perhatian kita kepada pupulasi manusia? Pertama perlu disadari bahwa globalisasi mendorong kita semua untuk memperhatikan seluruh dunia bukan hanya di daerah tertentu saja. Semua aspek kehidupan kita mulai dari ekonomi, kebijakan/hukum, sampai teknologi bergantung kepada masyarakat dunia. Kedua, populasi meningkat menyebabkan adanya kenaikan permintaan dan konsumsi barang, sedangkan material bahan dasar cadangannya menipis dan mahal, diprediksikan akan terjadi bencana sosial bila laju pertumbuhan pada saat ini. Keadaan ini tidaklah berkelanjutan, karena bisa saja tatanan sosial kita pada saat ini akan hancur di masa mendatang.
Tetapi IPAT sendiri memiliki kelemahan. Pertama, IPAT tidak bisa digunakan untuk memprediksi keadaan ke depan. Keempat faktor hanya dipengaruhi oleh keadaan pada saat tertentu itu saja, sehingga bersifat independent. IPAT mampu mengukur dampak pada saat ini dan masa lalu saja, yang sudah diketahui keempat faktornya. Tetapi untuk mengukur masa depan, kita tidak bisa memprediksi teknologi apa di masa mendatang dan besar konsumsinya, sedangkan populasi bisa kita prediksi. Kedua, bertambahnya populasi tidak serta merta langsung menyebabkan penambahan damapak, bisa saja dengan bertambahnya populasi maka akan dengan cepat terciptanya teknologi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Demikian tulisan singkat saya, kiranya kita semua yang membaca ini dapat memikirkan lebih lagi bagaimana caranya mencegah overpopulasi, karena bila dikaji lebih lagi, akan menyebabkan lebih banyak masalah daripada manfaatnya.
Terima Kasih
Tulisan terinspirasi ketika menonton video singkat yang berjudul Sustainability and Population Growth dari OCE Atlas digital media di University of Illionis Urbana; Oleh: Jonathan Tomkin.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar